18 November 2017

20.04 , No comments

Kiat Pertama: Catat setiap gerakan

Pada awal usaha ritel pencatatan amatlah penting. Kita mesti rajin mencatat agar dapat mengevaluasi untuk menjadi lebih baik. Pencatatan dilakukan secara detail sehingga kita pun dapat mengantisipasi segala problem yang mungkin dihadapi. Hal-hal yang perlu dicatat adalah pergerakan penjualan. Didalamnya termasuk pergeseran tren produk maupun musim penjualan. Sebagai contoh untuk penjualan bulan Mei - Juni biasanya mengalami penurunan untuk penjualan consumer's good karena alokasi dana konsumen lebih tercurah untuk biaya pendidikan anak-anaknya. Pencatatan pergerakan penjualan ini untuk mengetahui karakter pasar termasuk didalamnya data mengenai produk best seller atau sebaliknya.

Hal kedua yang perlu dicatat adalah pergerakan barang. Kita harus rutin untuk melakukan stock opname. Pada awalnya dilakukan setiap bulan, selanjutnya bila kita telah mengetahui pola alur barang kita, maka evaluasi dapat direnggangkan hingga 3 bulan sekali. Untuk memudahkan melihat pergerakan barang, maka perlu didukung dengan sistem komputerisasi. Selanjutnya catatlah fluktuasi harga, tujuannya agar alur keuangan bisa stabil. Hal ini dilakukan terutama pada barang fluktuasi harganya cepat seperti sembako. Terakhir gerakan pesaing perlu diamati. Ambil beberapa titik sampel toko yang ada disekitar kita, sehingga kita selalu dapat mengikuti perkembangan yang ada.

Kiat kedua: Tingkatkan posisi tawar dengan pemasok

Dalam usaha ritel perlu ada seni dalam berhubungan dengan pemasok. Pada dasarnya pemasok juga memiliki strategi penjualan. Misalkan ada program-program yang dilakukan seperti membeli 2 gratis 1. Bila hubungan kita intens dengan pemasok maka kita akan mengetahui adanya program tersebut. Posisi tawar pertama adalah dengan menjaga stabilitas pesanan barang. Yang akan dilihat pemasok adalah kontinuitasnya kemudian kuantitasnya. Bila itu dijaga maka posisi tawar kita akan bagus.

Salah satu trik dari distributor adalah memutasi sales. Bila hubungan terlanjur akrab dengan sales terdahulu maka kita harus membangun hubungan dengan sales yang baru. Itulah titik rawannya dalam pengadaan barang. Oleh karena itu mutasi sales harus kita amati secara cermat. Bila terdapat mutasi sales kita harus membuat kesepakatan baru. Baik itu kesepakatan harga, pesanan dan sebagainya. Kemudian jangan terjebak dengan iming-iming bonus karena terkadang itu bisa jadi kelemahan bila tidak dinyatakan dengan kesepakatan tertulis sehingga kita tidak memiliki kekuatan. Bila posisi tawar telah kuat maka kita bisa libatkan dalam kegiatan promosi toko.

Kiat ketiga: Manfaatkan space dengan cermat

Sebagai peritel yang baik maka kita harus seleksi barang dan tahu persis kekuatan barang yang mampu dijual di toko kita. Jangan berpikir asal toko penuh. Perlu dikatagorikan mana item produk best seller maupun tidak. Dengan spesifikasi produk itu maka kita bisa efisien dalam pengguanan space. Dinding pun dapat dipadang flipchart untuk memasang produk berupa sachet.

Selanjutnya planogram yang fleksibel dapat dilakukan berdasarkan ukuran produk maupun jenisnya. Rak dapat diatur sesuai tinggi dan besarnya produk sehingga segalanya bisa efisien. Susunan jangan ditata secara monoton sehingga membuat pelanggan bosan dan jangan ragu untuk mengubah susunan yang ada. Seringlah mengevaluasi display, penataan dan desain atau lay out toko.


0 komentar:

Posting Komentar

Terima kasih telah berkunjung ke situs ini. Silahkan isi komentar/tanggapan anda

Recent Post

Popular Posts

Blog Archive